Aplikasi Alarm Kebakaran dengan sensor Thermistor, MQ-2, dan ADC
[Home]
DAFTAR ISI
1. Tujuan
2. Komponen
3. Dasar Teori
4. Prinsip Kerja
4. Prinsip Kerja
5. Rangkaian
6. Video
7. Download
7. Download
1. Tujuan
1. Sebagai
alat yang mampu memberi peringatan dan pemadam kebakaran pada ruangan.
Alat ini bisa digunakan di tempat-tempat umum seperti
sekolah, rumah sakit, kantor, rumah, dan lainnya.
========================Mennghitung Nilai Resistor=========================
1. Resistor
Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor
Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka,
dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna
ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor
Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6
cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam
menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur
yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.=========================Menghitung Nilai Kapasitor=========================
Untuk membaca nilai
kode untuk kapasitor dengan kode 123K. Cara menghitung nilai kapasitor
berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 123K
Nilai Kapasitor = 12 x 103
Nilai Kapasitor = 12 x 1000
Nilai Kapasitor = 12.000pF atau 47nF atau 0,047µF
Nilai Kapasitor = 12 x 103
Nilai Kapasitor = 12 x 1000
Nilai Kapasitor = 12.000pF atau 47nF atau 0,047µF
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Maka 123K memiliki toleransi 1.230 pF
· Resistor 1KΩ
Berfungsi sebagai beban pada rangkaian.
· Resistor Variabel/Potensiometer 10KΩ
Berfungsi untuk mengatur besar tahan sesuai keperluan.
· Thermistor 33kΩ
Berfungsi
sebagai indikator panas atau suhu suatu ruangan bila terjadi kebakaran.
· MQ-2
Sensor
MQ-2 merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi konsentrasi gas yang
mudah terbakar di udara serta asap di mana output akan membacanya sebagai
tegangan analog. Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya
dengan memutar trimpotnya. Sensor ini biasa digunakan untuk mendeteksi
kebocoran gas. Gas yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butana, propana,
methane , alkohol, Hydrogen, dan asap.
Spesifikasi sensor
pada sensor gas MQ-2 adalah sebagai berikut:
1. Catu daya pemanas:
5V AC/DC
2. Catu daya rangkaian:
5VDC
3. Range pengukuran:
200 - 5000ppm untuk LPG, propane
300 - 5000ppm untuk butane
5000 - 20000ppm untuk methane
300 - 5000ppm untuk Hidrogen
4. Luaran: analog
(perubahan tegangan)
Sensor dapat
mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dari 300 sampai 10.000 sensor ppm.
Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan mengkonsumsi
arus kurang dari 150 mA pada 5V.
Grafik MQ-2
· Kapasitor
10uF
Berfungsi sebagai menyimpan sejumlah tegangan pada rangkaian.
· LED
Berfungsi sebagai indikator terjadi kebakaran karena kenaikan
suhu.
· Dioda
Berfungsi sebagai penyearah arus.
· Buzzer
Berfungsi sebagai penghasil bunyi pada kondisi yang ditentukan.
· Kabel Jumper
Berfungsi sebagai penguhubung antar komponen pada rangkaian.
· Transistor NPN
Berfungsi
sebagai saklar atau penguat.
Rangkaian
alarm kebakaran ini menggunakan beberapa komponen. Komponen utama dari
rangkaian ini adalah thermistor NTC yang akan mendeteksi perubahan (kenaikan
atau penurunan) suhu pada lingkungan dan mengolah data tersebut untuk mengatur
besar tahanan dalam thermistor dan sensor asap MQ-2 yang akan mendeteksi apakah terdapat
asap atau tidak pada ruangan. Data yang diperoleh thermistor dan MQ-2 diproses
berdasarkan data sheet dari thermistor dan MQ-2 yang dapat diunduh pada
kolom terakhir blog ini.
Komparator tegangan Op-amp membandingkan besaran dua input tegangan dan
menentukan yang mana yang terbesar dari keduanya. Penguat Operasional Standar
dicirikan oleh Gain Loop Terbuka AO dan bahwa tegangan outputnya. Dengan
rumusan : Vout = Ao ((V+) - (V-)) dimana V+ dan V- tegangan pada terminal
-membalikkan dan membalik. Pembanding tegangan, baik menggunakan umpan balik
positif atau tidak ada umpan balik sama sekali (Mode Loop Terbuka) untuk
mengalihkan outputnya di antara dua kondisi jenuh, karena dalam mode loop
terbuka penguat gain tegangan pada dasarnya sama dengan AVo. Karena Gain Loop
Terbuka yang tinggi, output dari komparator mengayun sepenuhnya ke rel pasokan
positifnya, +Vcc atau sepenuhnya ke rel pasokan negatifnya, -Vcc pada aplikasi
berbagai sinyal input yang melewati beberapa nilai ambang yang telah
ditetapkan. Pembanding op-amp dasar menghasilkan output tegangan positif atau
negatif dengan membandingkan tegangan inputnya terhadap beberapa tegangan
referensi DC yang telah ditetapkan. Pembagi tegangan resistif digunakan untuk
mengatur tegangan referensi input dari komparator, tetapi sumber baterai, dioda
zener atau potensiometer untuk tegangan referensi variabel.
Sedangkan untuk prinsip kerja thermistor adalah semakin tinggi suhu yang
terdeteksi maka melalui komparator lalu ke transistor npn maka arus akan
semakin besar, pada nilai atau besaran tertentu relay akan hidup. Pada
rangkaian ini saya mengatur agar relay hidup pada suhu 53 derajat suhu ruangan
dimana nantinya buzzer akan berbunyi dan pintu akan terbuka.
Saat sensor MQ-2 mendeteksi asap maka logicstate berlogika 1. Lalu
outputnya mengalirkan tegangan ke OpAmp dan ke RV1 lalu dialirkan lagi ke R1 sehingga
tegangan mengalir ke R2 OpAmp ini sebagai penguat tegangan (10x penguatan). Selanjutnya
tegangan terus dialirkan ke Q1 sehingga transistor menjadi ON saat ada arus
yang mengalir melewati basis, selanjutnya arus juga melewati emitter ke ground
sehingga saat Q1 ON maka arus akan mengalir colector lalu di alirkan dan
dihasilkan tersebut akan menginduksi kumparan pada RL1 relay menyebabkan switch
berubah posisi. Perubahan posisi switch menyebabkan rangkaian menjadi
tertutup sehingga arus mengalir menuju motor DC bergerak dan Buzzer
berbunyi.
Jika logicstate berlogika 0 maka tidak ada arus yang dialiri
sehingga Q1 transistor OFF dan switch tidak akan berubah posisi maka motor
DC tidak bergerak dan buzzer tidak
berbunyi.
6. Video
Video : [unduh]
Rangkaian : [unduh]
Data Sheet Thermistor : [unduh]
Data Sheet Transistor : [unduh]
Data Sheet IC Op Amp : [unduh]
Data Sheet MQ-2 : [unduh]
Data Sheet Buzzer : [unduh]
Data Sheet Relay : [unduh]
File : [unduh]Library Thermistor : [unduh]
Library MQ-2 : [unduh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar