RANGKAIAN ALARM PENDETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR THERMISTOR
DAFTAR ISI
1. Alarm kebakaran dengan sensor lm35 dan sensor thermistor
1.1 Tujuan
1.2 Komponen
1.3 Dasar Teori
1.4 Prinsip Kerja
2. Rangkaian
2.1 Gambar Rangkaian
2.2 Vidio Rangkaian
3. Link Download
1. Alarm Kebakaran Menggunakan Sensor lm35 dan Sensor Thermistor [KEMBALI]
1.1 Tujuan [KEMBALI]
a. Memahami konsep dan prinsip kerja sensor lm35 dan sensor thermistor
b. Membuat rangkaian elektronika sederhana guna meminimalisir terjadinya kebakaran
1.2 Komponen [KEMBALI]
a. Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang mengalir melaluinya.
b. Baterai
Berfungsi sebagai sumber tegangan. Baterai
mengubah energi kimia langsung menjadi energi listrik. Baterai terdiri
dari sejumlah sel volta. Tiap sel terdiri dari 2 sel setengah yang
terhubung seri melalui elektrolit konduktif yang berisi anion dan
kation. Satu sel setengah termasuk elektrolit dan elektrode negatif,
elektrode yang di mana anion berpindah; sel-setengah lainnya termasuk
elektrolit dan elektrode positif di mana kation berpindah.
Reaksi redoks akan mengisi ulang baterai. Kation akan tereduksi
(elektron akan bertambah) di katode ketika pengisian, sedangkan anion
akan teroksidasi (elektron hilang) di anode ketika pengisian. Ketika
digunakan, proses ini dibalik. Elektrodanya tidak bersentuhan satu sama
lain, tetapi terhubung via elektrolit. Beberapa sel menggunakan
elektrolit yang berbeda untuk tiap sel setengah. Sebuah separator dapat
membuat ion mengalir di antara sel-setengah dan bisa menghindari
pencampuran elektrolit.
c. .Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel.[1] Jika
hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan
terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti
elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
d. LM35
Lm35
adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran suhu
menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Lm358 yang diguankan
sebagai komparator inverting , yaitu membandingkan antara tegangan input
dari sensor dengan tegangan input dari variable resistor.
Karakteristik Sensor LM 35
1. Resolusi Sensor 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Keakurasi kalibrasi 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
3. Jangkauan maksimal operasi suhu -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Tegangan kerja 4v sampai 30 volt.
5. Konsumsi arus rendah kurang dari 60 µA.
6. Faktor pemanasan diri yang rendah (low-heating) kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Impedansi keluaran yang rendah 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Toleransi ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
Karakteristik Sensor LM 35
1. Resolusi Sensor 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Keakurasi kalibrasi 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
3. Jangkauan maksimal operasi suhu -55 ºC sampai +150 ºC.
4. Tegangan kerja 4v sampai 30 volt.
5. Konsumsi arus rendah kurang dari 60 µA.
6. Faktor pemanasan diri yang rendah (low-heating) kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
7. Impedansi keluaran yang rendah 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Toleransi ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
e. NE555
IC
555 merupakan salah satu komponen elektronika yang cukup terkenal,
sederhana dan serba guna. Nama IC 555 diambil dari 3 buah resistor yang
di dalamnya terdapat kemasan IC dengan nilai masing-masing 5kΩ.
Ukurannya yang kecil dengan harganya yang relatif murah yaitu sekitar
Rp.2000-Rp.5000 membuat komponen ini menjadi pilihan para penggemar
elektronika untuk menjadikan sebagai komponen utamanya maupun komponen
pendukung. IC ini didesain dan diciptakan oleh Hans R. Camenzind pada
tahun 1970 dan diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Signetics. Nama
aslinya adalah SE555/NE555 dan dijuluki sebagai “The IC Time Machine”.
Pada dasarnya aplikasi utama dari IC NE555 ini digunakan untuk timer
(pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable dan pulse generator
(pembangkit pulsa) dengan operasi rangkaian astable. Selain itu, dapat
juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential Timing. IC
NE555 ini memiliki 8 pin yang tiap kakinya memiliki konfigurasi yang
berbeda beda.
Cara Kerja:
- Bagian trigger, berfungsi memberikan triger atau perintah ke IC 555 sebagai tanda proses timer dimulai
- Bagian THReshold, biasanya diberi kapasitor dan resistor variable untuk kecepatan waktu On Off agar dapat diatur sesuai keinginan.
Thermistor
NTC adalah resistor dengan koefisien temperature negative yang sangat
tinggi.yang artinya, apabila temperature disekitar NTC naik maka
resistansinya akan menurun.
Koefisien suhu negatif dari resistansi termistor, atau termistor NTC, mengurangi atau memperkecil nilai resistifnya ketika suhu operasi di sekitar mereka meningkat. Umumnya, termistor NTC adalah jenis sensor suhu yang paling umum digunakan karena dapat digunakan di hampir semua jenis peralatan di mana suhu berperan.
Termistor suhu NTC memiliki hubungan hambatan listrik negatif versus suhu (R/T). Respon negatif yang relatif besar dari termistor NTC berarti bahwa perubahan kecil dalam suhu dapat menyebabkan perubahan signifikan pada hambatan listriknya. Ini membuatnya ideal untuk pengukuran dan kontrol suhu yang akurat.
Koefisien suhu negatif dari resistansi termistor, atau termistor NTC, mengurangi atau memperkecil nilai resistifnya ketika suhu operasi di sekitar mereka meningkat. Umumnya, termistor NTC adalah jenis sensor suhu yang paling umum digunakan karena dapat digunakan di hampir semua jenis peralatan di mana suhu berperan.
Termistor suhu NTC memiliki hubungan hambatan listrik negatif versus suhu (R/T). Respon negatif yang relatif besar dari termistor NTC berarti bahwa perubahan kecil dalam suhu dapat menyebabkan perubahan signifikan pada hambatan listriknya. Ini membuatnya ideal untuk pengukuran dan kontrol suhu yang akurat.
1.3 Dasar Teori [KEMBALI]
Dalam
mengantisipasi terjadinya kebakaran, dibuatlah sebuah rangkaian berupa
alarm pendeteksi kebakaran agar dapat meminimalisir kerugian baik nyawa
maupun finansial. Dengan alarm ini dengan menggunakan sensor suhu
sehingga dapat mendeteksi kebakaran, sehingga kita dapat menyelamatkan
nyawa secepat mungkin karena telah adanya pemberitahuan dari alarm
sebelum apinya makin besar. Pada rangkaian ini, kami menggunakan sensor lm35 dan thermistor.
Kelebihan dan kekurangan sensor suhu lm35 :
Sensor
lm35 merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Lm358 yang
diguankan sebagai komparator inverting , yaitu membandingkan antara
tegangan input dari sensor dengan tegangan input dari variable resistor.
Adapun karakteristik sensor lm35 yaitu :
· Memiliki
sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu
10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
· Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC .
· Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
· Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
· Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
· Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
· Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
· Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Prinsip kerja LM35 yaitu secara
prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu
setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada
penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula
disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang
sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan
cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan
dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika
suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari
suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara
disekitarnya . suhu
lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu.
Suhu lingkungan akan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian
dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan
tegangan outputnya,
Kelebihan dan kekurangan sensor suhu lm35 :
• Kelebihan:
a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC
b. Low self-heating, sebesar 0.08 oC
c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V
d. Rangkaian tidak rumit
e. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal
a. Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150 oC
b. Low self-heating, sebesar 0.08 oC
c. Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V
d. Rangkaian tidak rumit
e. Tidak memerlukan pengkondisian sinyal
• Kekurangan:
Membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi
Membutuhkan sumber tegangan untuk beroperasi
LM35
adalah komponen sensor suhu berukuran kecil seperti transistor (TO-92).
Komponen yang sangat mudah digunakan ini mampu mengukur suhu hingga 100
derajad Celcius, tetapi tidak cocok untuk pengukur suhu yang sensornya
dimasukan dalam cairan. Dengan tegangan keluaran yang terskala linear
dengan suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad Celcius, maka
komponen ini sangat cocok untuk digunakan sebagai eksperimen kita, atau
bahkan untuk aplikasi-aplikasi seperti termometer ruang digital, mesin
pasteurisasi, atau termometer badan digital.
Thermistor adalah salah satu jenis resistor yang nilai
resistansinya atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu
(temperature). Thermistor memiliki 2 jenis, yaitu thermistor NTC
(negative temperature coefficient) dan PTC (positive temperature
coefficient).
Pengertian termistor NTC (Negative Temperature Coefisien)
adalah resistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi.
Termistor jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi
besi ( misalnya FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain).
Thermistor NTC memiliki nilai koefisien negatif dimana apabila temperatur turun maka nilai tahanan thermistor NTC akan meningkat dan sebaliknya, nilai tahanannya akan turun apabila temperatur naik.
Thermistor NTC memiliki nilai koefisien negatif dimana apabila temperatur turun maka nilai tahanan thermistor NTC akan meningkat dan sebaliknya, nilai tahanannya akan turun apabila temperatur naik.
Dengan
kata lain, thermistor tipe NTC ini akan berbanding terbalik atau
negatif antara kenaikan tahanan dengan kenaikan temperaturnya.
Kenaikan
dan penurunan tahanan akan mempengaruhi nilai arus yang dapat melewati
komponen thermistor tersebut. Apabila tahanannya tinggi maka arus yang
mengalir akan semakin kecil atau bahkan arus tidak dapat mengalir sama
sekali dan sebaliknya apabila nilai tahanan kecil maka arus yang
mengalir dapat lebih besar.
NTC (Negative Coefisien Temperature)
Oksida
– oksida ini mempunyai resistivitas yang sangat tinggi dalam zat murni,
tetapi bisa ditransformasikan kedalam semi konduktor dengan jalan
menambahkan sedikit ion – ion lain yang valensinya berbeda. Harga
nominal biasanya ditetapkan pada temperatur 25 oC.
Perubahan resistansi yang diakibatkan oleh non linieritasnya
ditunjukkan dalam bentuk diagram resistansi dengan temperatur, seperti
yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
- Bentuk fisik NTC
- Simbol NTC
- Grafik nilai tahanan NTC akibat suhu
Tahanan
pada thermistor yaitu 0,5W – 75W, memiliki resolusi awal 0.3 C ,
memiliki rentang range nilai resistansi yang luas berkisar dari 2000 ohm
- 10000 ohm.
pada
thermistor NTC, nilai resistansinya akan turun jika suhu sekitar
thermistor tersebut tinggi, sedangkan pada thermistor PTC, semakin
tinggi suhu semakin tinggi pula nilai resistansinya.
Gambar 3.2 grafik perbandingan suhu terhadap nilai resistansi
Pada rangkaian :
a. NTC dan R1 = pembagi tegangan
b. IC LM35 = komparator inverting
c.IC NE555 = monostabil multivibrator
d. LED dan speaker = indikator
Karakteristik NTC (Negative Coefisien Temperature)
Bilamana memungkinkan untuk menemukan termistor NTC untuk
memenuhi seluruh harga NTC yang dibutuhkan, kadang – kadang jauh lebih
ekonomis bila beberapa NTC digabung atau diadaptasikan harga-harga
resistansi yang sudah ada dalam rangkaian dengan salah satu atau lebih termistor NTC yang kita punyai.
Kadang-kadang, dengan menambah resistor seri dan paralel dengan NTC, dan kita bisa memperoleh harga termistor NTC standart yang kita perlukan. Seandainya tidak bisa maka kita perlu mencari type termistor NTC khusus yang kita butuhkan.
Jadi seandainya dari seluruh kombinasi resistor yang telah kita lakukan kita tidak mendapat harga NTC standart yang
kita butuhkan, maka dalam hal ini kita perlu mencari NTC sesuai dengan
spesifikasi yang kita butuhkan. Dalam suatu rangkaian dimana terdapat
suatu NTC, maka rangkaian resistor tambahan seringkali banyak
manfaatnya.
1.4 Prinsip Kerja [KEMBALI]
Prinsip kerja rangkaian diatas cukup sederhana, Saat komponen NTC tidak panas (dalam kasus ini terkena api) maka suhu disekitar NTC menjadi lebih besar (lebih
besar dari pada R1) sehingga tidak ada tegangan dan arus yang mengalir
di pada masukkan pin 2 ic LM358. Pin2 akan mendapatkan tegangan kecil
akan memperbesar tegangan keluaran pada pin 1 sehingga LED D1 menyala.
Pin 2 masukkan IC NE555 mendapatkan tegangan yang mengakibatkan tidak
ada tegangan yang keluar pada pin 3 IC NE555 sehingga LED D2 dan speaker tidak aktif.
Saat
komponen NTC dipanaskan denagn api, maka suhu disekitar NTC akan
menjadi kecil (lebih kecil dari pada R1) sehingga terdapat tegangan dan
arus mengalir pada masukkan pin 2 IC LM358. Pin 2 yang mendapatkan
tegangan akan memperkecil tegangan keluaran pada pin 1 sehingga LED D1
mati. Pin 2 masukkan IC NE555 mendapatkan tegangan yang keluar pada pin 3
IC NE555 sehingga LED D2 dan speaker hidup.
2. Rangkaian [KEMBALI]
2.2 Vidio Rangkaian [KEMBALI]
Vidio : klik disini
Html : klik disini
Materi : klik disini
Datasheet Sensor Thermistor NTC : klik disini
Datasheet Sensor LM35 : klik disini
Rangkaian aplikasi LVDT : klik disini
Html : klik disini
Materi : klik disini
Datasheet Sensor Thermistor NTC : klik disini
Datasheet Sensor LM35 : klik disini
Rangkaian aplikasi LVDT : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar