SENSOR MQ 6 DAN SENSOR THERMOCOUPLE
DAFTAR ISI
1. Pengertian dan Tujuan
2. komponen
3. Prinsip kerja
4. Dasar teori
5. Rangkaian
6. Video
7. Link Download
1. Judul dan Tujuan
[KEMBALI]
Pendeteksi Kebocoran Gas Menggunakan Sensor MQ-6 dan Sensor Thermocouple
Tujuan : - Mengetahui saat ada kebocoran gas
- Mengetahui cara kerja sensor MQ-6
- Mengetahui cara kerja sensor Thermocouple
2. komponen[KEMBALI]
sensor gas MQ-6
Sensor gas MQ-6 adalah sensor
yang bereaksi terhadap kadar gas LPG, iso-butana, propana dan LNG dalam
udara. Modul ini memiliki keluaran data digital serta desain hardware minimalis yang akan memudahkan user untuk proses implementasinya.
Sensor Gas MQ-6 dapat
mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG dan butana. Modul sensor MQ-6
dilengkapi dengan Pin Digital yang membuat sensor ini beroperasi bahkan tanpa
mikrokontroler dan sangat berguna ketika Anda hanya mencoba mendeteksi satu gas
tertentu. Ketika datang untuk mengukur gas dalam ppm pin analog harus
digunakan, pin analog juga didorong TTL dan bekerja pada 5V dan karenanya dapat
digunakan dengan mikrokontroler paling umum.
Sensor untuk mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG, atau metana dengan atau
tanpa mikrokontroler maka sensor ini mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Fitur sensor gas MQ-6
·
Operating Voltage is +5V
·
Can be used to detect LPG or Butane gas
·
Analog output voltage: 0V to 5V
·
Digital Output Voltage: 0V or 5V (TTL Logic)
·
Preheat duration 20 seconds
·
Can be used as a Digital or analog sensor
·
The Sensitivity of Digital pin can be varied using the
potentiometer
simbol sensor gas MQ-6
Logicstate
state logika. Logika pengertian, benar atau salah, dari
sinyal biner yang diberikan Sinyal biner adalah sinyal digital yang
hanya memiliki dua nilai valid. Secara fisik pengertian logis dari
sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan
ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit
TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama
dengan +5 volt pada saluran sinyal; Logika 0 kira-kira 0 volt. Level
tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak terdefinisi.
simbol logicstate
Lamp
Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "lampu" dapat juga berarti bola lampu. Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan. Lihat pencahayaan untuk pembahasan lebih lanjut. Lampu berfungsi
sebagai penerang, lampu memiliki bentuk seperti botol dengan rongga
yang berisi kawat kecil yang akan menyalah apabila disambungkan ke
aliran listrik.
Pada rangkaian ini lampu berfungsi untuk memberi peringatan adanya kebocoran gas.
Simbol lampu
alternator
Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik arus
bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku
umum adalah generator listrik pada mesin kendaraan. Alternator pada pembangkit listrik yang digerakan dengan turbin uap disebut turbo alternator.
Simbol alternator
BC546BP
BC546 diproduksi dalam
kasing plastik TO-92. Ketika melihat sisi datar dengan mengarah mengarah ke
bawah, tiga mengarah muncul dari transistor, dari kiri ke kanan, kolektor,
basis, dan lead emitor. Berikut adalah gambar yang menunjukkan diagram pin dari
transistor ini.
Karakteristik transistor bipolar BC546
- Type - NPN
- Collector-Emitter Voltage: 65 V
- Collector-Base Voltage: 80 V
- Emitter-Base Voltage: 6 V
- Collector Current: 0.1 A
- Collector Dissipation - 0.5 W
- DC Current Gain (hfe) - 110 to 800
- Transition Frequency - 150 MHz
- Noise Figure - 2 dB
- Operating and Storage Junction Temperature Range -65 to +150 °C
- Package - TO-92
Simbol Transistor BC546
Relay
Relay adalah Saklar (Switch)
yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen
Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai
contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu
menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk
menghantarkan listrik 220V 2A.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
fungsi relay :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
simbol Relay
Resistor
Resistor merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan
listrik dan arus listrik.
Nilai tegangannya berbanding
dengan arus listrik yang mengalir sesuai dengan hukum ohm yaitu V=IR.
Biasanya didalam jejaring elektronik dan sirkuit elektronik banyak menggunakan
resistor. Resistor ini memang paling banyak dan sering digunakan dalam komponen
lain. Dalam resistor tidak ada kutub negatif dan positif, tetapi memiliki
ciri utama yakni toleransi, tegangan kerja maksimum, power rating dan
resistensi. Daya listrik dan resistensinya dapat dihantarkan. Ciri lainnya
adalah induktansi, koefisien suhu, dan kebisingan. Satuan dari resistensi
sebuah resistor bersifat resistif dilambangkan dengan Ohm dengan
simbol Ω (Omega). fungsi resistor yang sering diketahui adalah
sebagai penghambat arus listrik yang mengalir suatu rangkaian
elektronik. Selain itu fungsi resistor dapat membagi arus, membagi
tegangan, dan mengatur arus dalam suatu rangkaian.
Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai
tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
Cara membaca Resistor :
Simbol resistor
Buzzer
Buzzer adalah sebuah
komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi
suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser.
Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk
menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan
negative 3 - 12V. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma
dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet,
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga
membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.
Sensor Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah digunakan.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
3. Prinsip kerjaTermokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah digunakan.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.
gambar sensor thermocouple pada proteus
Berikut beberapa jenis dari thermocouple
[KEMBALI]
Pemakaian gas LPG dapat membantu memudahkan
kegiatan masak memasak dan memperlancar bisnis masyarakat yang menggunakannya.
Terlepas dari kegunaannya bagi masyarakat, gas LPG juga menyimpan bahaya yang
mengancam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan jika terjadi kebocoran gas pada LPG
tersebut. Penyebab dari bocor tabung gas ini bisa terjadi karena kebocoran pada
selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik dan
tabung gas yang didistribusikan memang kualitasnya kurang baik atau rusak
fisik. Rangkaian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancang bangun alat
pendeteksi kebocoran tabung gas LPG dengan menggunakan sensor MQ-6 sebagai
sensor gas, dan sensor thermocouple sebagai pendeteksi suhu.
Cara kerja alat ini yaitu, ketika sensor MQ-6 mendeteksi adanya kebocoran gas
maka lampu akan menyala dan akan terlihat perbedaan suhu pada DC Voltmeter. Lampu yang menyala itu menyatakan bahwa adanya
kebocoran gas.
Menggunakan sensor MQ mendeteksi gas sangat
mudah. Anda bisa menggunakan pin digital atau pin analog untuk mencapai ini.
Cukup aktifkan modul dengan 5V dan Anda akan melihat LED daya pada modul
menyala dan ketika tidak ada gas yang terdeteksi, output LED akan tetap
dimatikan yang berarti pin output digital akan 0V. Ingatlah bahwa sensor-sensor
ini harus disimpan untuk waktu pemanasan awal (disebutkan dalam fitur di atas)
sebelum Anda benar-benar dapat menggunakannya. Sekarang, perkenalkan sensor ke
gas yang ingin Anda deteksi dan Anda akan melihat output LED menjadi tinggi
bersama dengan pin digital, jika tidak menggunakan potensiometer sampai output
menjadi tinggi. Sekarang setiap kali sensor Anda diperkenalkan ke gas ini pada
konsentrasi tertentu pin digital akan menjadi tinggi (5V) yang lain akan tetap
rendah (0V).
Anda juga dapat menggunakan pin analog untuk
mencapai hal yang sama. Baca nilai analog (0-5V) menggunakan mikrokontroler,
nilai ini akan berbanding lurus dengan konsentrasi gas yang dideteksi sensor.
Anda dapat bereksperimen dengan nilai-nilai ini dan memeriksa bagaimana sensor
bereaksi terhadap berbagai konsentrasi gas dan mengembangkan program Anda
sesuai.
Nilai Ro adalah nilai resistansi di udara segar
dan nilai Rs adalah nilai resistansi dalam konsentrasi Gas. Pertama, Anda harus
mengkalibrasi sensor dengan menemukan nilai-nilai Ro di udara segar dan
kemudian menggunakan nilai itu untuk menemukan Rs menggunakan rumus:
Rs = (Vc/VRL-1) x RL
Setelah
kita menghitung Rs dan Ro kita dapat menemukan rasio dan kemudian
menggunakan grafik yang ditunjukkan di atas kita dapat menghitung nilai
PPM yang setara untuk gas tertentu.
Berdasarkan
Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu
yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua
persimpangan tersebut adalah “NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika
persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau
dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu
diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan
listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau
V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV
– 70µV pada tiap derajat Celcius.
[KEMBALI]
6. Video
Link video : klik disini
Link Rangkaian : klik disini
Link Materi : klik disini
Link HMTL : klik disini
Link Datasheet MQ-6 : klik disini
Link Datasheet BC546 : klik disini
Link Datasheet Sensor Thermocouple : klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar